bootstrap website templates

Organ-organ Pernafasan Manusia

a. Hidung

Hidung atau nasal berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan udara ke dalam paru-paru, sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru . Nasal terdiri atas bagian eksternal dan internal. Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago, dilindungi otot - otot dan kulit , serta dilapisi oleh membran mukosa. Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang dinamakan karang hidung (konka nasalis) yang berjumlah 3 buah :

a.Konka nasalis inferior (karang hidung bagian bawah)
b.Konka nasalis media (karang hidung bagian tengah)
c.Konka nasalis superior (karang hidung bagian atas)

Dasar dari rongga hidung dibentuk oleh tulang rahang atas, ke atas rongga hidung berhubungan dengan beberapa rongga yang disebut sinus para nasalis yang terdiri dari :
a. Sinus maksilaris pada rongga rahang atas
b. Sinus frontalis pada rongga tulang dahi
c. Sinus sfenoidalis pada rongga tulang baji
d. Sinus etmoidalis pada rongga tulang tapis

Fungsi dari organ hidung antara lain :
a.Bekerja sebagai saluran udara pernapasan
b.Sebagai penyaring udara pernapasan yang di lakukan oleh bulu-bulu hidung
c.Dapat nenghangatkan udara pernapasan oleh mukosa
d.Membunuh kuman yang masuk bersama udara pernapasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lendir (mukosa) atau hidung.

Mobirise

Gambar 1.1 Membran yang melapisi hidung
memungkinkan udara untuk dihangatkan, dibasahi, dan
disaring ketika dihirup.

 sumber: Lew, K. (2010:6)
b. Faring 
Faring berasal dari kata Pharynx dari bahasa yunani yang berarti tenggorokan. Panjang faring pada umumnya sekitar 12-15 cm. Faring merupakan saluran yang menghubungkan antara hidung ke trakea dan mulut ke esophagus. Faring berbentuk seperti tabung kerucut karena pada bagian awal nya besar dan akan menyempit saat menuju akhir sehingga menyerupai corong.

Bagian –Bagian Faring
Ada 3 bagian utama yang terdapat pada faring- bagian-bagian tersebut meliputi:
1. Nasofaring
Nasofaring merupakan faring yang letak di belakang rongga hidung dan bagian ini hanya dapat di lalui oleh udara saja.  Nasofaring biasanya dikenal dengan sebutan saluran hidung-tenggorokan. Lebar dan panjang nasofaring sekitar 2 cm dan 4 cm. di nasofaring terdapat 2 bagain penting lainnya yaitu: 
1. Tuba eustachius, adalah merupakan bagian penghubung antara nasofaring dan telinga bagian tengah dan berfungsi untuk mengatur dan menyeimbangkan tekanan udara telinga dengan bagian luar tubuh manusia. Tabung Eustachius akan terbuka saat kita bersin, menelan, menguap dan menggerakan rahang dengan posisi tertentu. 1/3 Bagian tabung Eustachius adalah struktur tulang pada bagain arah telinga dan 2/3 bagian tabung Eustachius adalah tulang rawan yang dekat dengan arah nasofaring.
2. Tonsil adenoid (faringeal) adalah massa berlobus yang terletak di langit-langit mulut dan tersusun atas jarinagn limfoid. Fungsinya adalah untuk mencegah dan melawan bakteri atau organism berbahaya masuk kedalam melalui mulut dan hidup. Tonsil adenoid (faringeal) dapat menghasilkan antibody untuk melawan infeksi.

2. Orofaring
Merupakan bagian faring yang letaknya dibelakang rongga mulut. Berperan dalam sistem pernapasan dan pencernaan dan dapat dilewati oleh udara dan juga makanan. Dalam orofaring terdapat klep yang disebut epiglotis yang berfungsi sebagai pengatur agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. 
Saat proses bernapas berlangsung, klep tersebut akan membuka saluran pernapasan dan menutup saluran pencernaan, sedangkan saat kita akan menelan makanan klep akan membuka saluran pencernaan dan menutup saluran pernapasan.
Dibagian dinding lateral terdapat tonsil palatina yang tersusun dari jaringan limfotik dan berguna untuk melindunginya dari infeksi. 
3. Laringofaring
Merupakan bagian akhir dari faring dan dilewati oleh udara dan makanan. Laringofaring adalah tempat atau titik temu saluran pencernaan dan pernapasan. Saat proses menelan, maka saluran pernapasan akan tertutup oleh sebab itu kita tidak bisa bernapas saat menelan.  Laringofaring dilapisi sel epitel skuamosa yang berlapis. Laringofaring biasanya disebut juga dengan sebutan hipofaring. 


Mobirise

Gambar 1.2 Bagian-bagian Faring

sumber:https://www.klik-sma.com
c. Laring
Laring merupakan saluran pernapasan berupa tabung iregular (tak beraturan) yang terletak antara faring dengan trakea. Laring, merupakan organ pembuka dalam saluran pernapasan. Laring sangat penting bagi manusia, mengingat trakea dan oesophagus terletak pada posisi yang sama, dengan demikian harus ada pengaturan agar makanan yang masuk tetap memasuki esophagus. Dengan adanya laring, pengaturan tersebut dapat berjalan sempurna. Di dalam laring terdapat:
1. Epiglotis
Merupakan bagian laring yang menjulur keluar ke bagian faring. Epiglotis tersusun atas tulang rawan elastis. Keberadaan epiglotis sangat penting dalam pengaturan pernapasan dan pencernaan. Epilotis tersusun atas sel – sel epitel gepeng (pipih) yang beralih ke epitel silindrin secara berangsur – angsur pada daerah yang mendekati trakea.
2. Pita suara
Pita suara merupakan tulang rawan hialin yang melebar pada bagian lumen laring tepat di bawah epiglotis. Pasangan tulang bagian atas membentuk pita suara palsu yang dilapisi oleh lapisan epitel bersilia serta kelenjar mukosa. Sementara itu, pada tulang bagian bawah membentuk pita suara sejati. Jalinan serat – serat elastin membentuk ligamen vokal yang diselingi oleh otot lurik. Keberadaan otot lurik dalam laring berperan dalam mengatur tegangan dalam ligamen tersebut. Suara yang muncul merupakan hasil dari tegangan ligamen ketika dilewati udara.
Adapun fungsi laring adalah sebagai berikut:
1. Melindungi tabung trakea dari masuknya makanan
Epiglotis yang terletak di bagian pangkal laring berfungsi untuk melindungi masuknya makanan dan air ketika sedang makan. Epiglotis akan menutup trakea sehingga tabung pernapasan tertutup. Epiglotis hanya akan menutup ketika menelan makanan, oleh karenanya dilarang bicara ketika sedang makan atau minum. Jika hal ini dilakukan maka akan makanan dan minuman dapat masuk ke trakea. Tersedak merupakan gerak refleks yang diatur untuk mengeluarkan makanan dan minuan tersebut.
2. Membuka jalan napas
ketika sedang tidak menelan makanan, epiglotis pada laring akan senantiasa terbuka untuk menyalurkan udara pernapasan dari hidung masuk ke tenggorokan.
3. Menghubungkan faring dengan trakea
Laring merupakan tabung pendek yang menghubungkan trakea dengan faring.
4. Mengarahkan makanan masuk ke esofagus
Ketika menelan makanan maka epiglotis pada laring akan menutup sehingga makanan akan memasuki esofagus. Dengan demikian, salura akan terlindungi dari masuknya zat makanan. Dinding – dinding saluran napas yang bersilia tidak mampu menerima masuknya zat makanan. Hal ini dapat melukai saluran pernapasan. Air yang masuk ke dalam saluran pernapasan akan mengendap di paru – paru dan menganggu proses pernapasan.
5. Menghasilkan nada suara
Tulang laring yang melebar membentuk pita suara yag tersusun atas jalinan ligamen dan otot lurik. Suara yang ditimbulkan terjadi ketika laring terbuka. Getaran yang ditimbulkan oleh jalinan ligamen ini akan menghasilkan suara karena gesekan dengan udara yang masuk.

Mobirise

Gambar 1.3 Laring memiliki dua lapisan ligament yang disebut pita suara

sumber : http://kakakpintar.com/fungsi-laring-pengertian-dan-anatomi-laring-pada-manusia/
d. Trakhea (Tenggorokan)
Trakhea atau batang tenggorok merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk kuku kuda (huruf C). sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir berbulu getar yang disebut sel bersilia, hanya bergerak ke arah luar. Panjang trakea 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi otot polos.

Mobirise

Gambar 1.4 Trakhea disusun oleh struktur tulang rawan berbentuk huruf C

sumber: Utama (2018:8)
Trakhea bersifat fleksibel, sehingga mampu mengalami kontraksi dan kembali mengalami relaksasi keukuran semula. Kontraksi otot polos trakea akan mengurangi ukuran diameter rongga trakea, dan pada keadaaan ini dibutuhkan tenaga yang cukup besar untuk mengeluarkan udara dari paru-paru. Tulang rawan berfungsi mencegah terjadinya penyumbatan dan menjamin keberlangsungan jalannya udara, walaupun terjadinya tekanan selama pernapasan. Trakhea burfungsi sebagai perlintasan udara setelah melewati saluran pernapasan bagian atas membawa udara bersih, hangat dan lembab. Pada trakea terdapat sel-sel bersilia yang berguna untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk bersama-sama denganudara pernafasan. Yang memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan disebut dengan karina.
e. Cabang Batang Tenggorok (Bronkus)
Bronkus memiliki struktur yang serupa dengan trakea. Bronkus kiri dan kanan tidak simestris. Bronkus kanan lebih pendek, lebih lebar dan lebih vertikal seperti trakea. Sebaliknya, bronkus kiri lebih panjang, lebih sempit dan sudutnya pun lebih runcing. Bentuk anatomi yang khusus ini memiliki implikasi klinis terdiri seperti jika ada benda asing yang terinhalasi, maka benda itu lebih memungkinkan berada di bronkus kanan dibandingkan bronkus kiri karena arah dan lebarnya.

Bronkus Pulmonaris
Bronkus Pulmonaris bercabang dan beranting sangat banyak. Cabang bronkus memiliki struktur seperti trakea. Dinding bronkus dan cabang-cabangnya dilapisi epitelium batang, bersilia, dan berlapis semu. Saluran yang semakin kecil menyebabkan jenis epitelium bronkus mengalami penyesuaian sesuai dengan fungsinya.
Bronkus Pulmonaris disebut saluran penghantar udara karena fungsi utamanya adalah mengantar udara ke tempat pertukaran gas di paru. Selain bronkus terminalis terdapat pula asinus yang merupakan unit fungsional paru sebagai tempat pertukaran gas. Asinus terdiri atas bronkhiolus respiratorius dan duktus alveolaris yang seluruhnya dibatasi alveoli dan sakus alveolus terminalis yang merupakan struktur akhir paru.

Mobirise

Gambar 1.5 Cabang Batang Tenggorok (Bronkus)

www.budisma.net

Video penjelasan Bronkus
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=z6tEhoapxrA&list=PLpRFwzGGbpJtkclYs_gcr66_uGxMn-P0K&index=3&loop=0&autoplay=0

f. Anak Cabang Batang Tenggorok (Bronkiolus)

Bronkiolus adalah percabangan selanjutnya dari bronkus yang berfungsi sebagai jalan masuk udar menuju alveolus. Bronkiolus memiliki diameter sekitar 1mm atau bahkan lebih kecil.diameter bronkiolus dapat berubah untuk menyesuaikan tekanan udara yang masuk. Diameter bronkiolus yang membesar disebut bronkodilasi yang dirangsang oleh hormon epineprine dan saraf simpatik. Sementara penyempitan diameter bronkiolus disebut dengan bronkokonstriksi yang dirangsang oleh histamin dan saraf parasimpatis.

Jika bronkus tersusun dari sel epitel squamosa, jaringan pada bronkiolus terdiri dari sel epitel kuboid bersilia dan juga otot polos. Bronkiolus terbagi menjadi bagian yang lebih kecil yang disebut terminal yang diameternya kurang dari 0.5mm. pada terminal bronkiolus inilah terdapat duktus alveolus. Terminal bronkiolus adalah tempat berakhirnya perjalanan udara yang selanjutnya udara akan mengalami pertukaran dalam alveolus.


Mobirise

Gambar 1.6 Anak Cabang Batang Tenggorok (Bronkiolus)

        sumber: https:// www.sridianti.com

g. Alveolus

Ada sekitar 300-400.000.000 alveoli dalam paru-paru orang dewasa. Diameter rata-rata dari alveolus adalah sekitar 200 sampai 300 mikron. Alveoli mengandung kolagen dan serat elastis. yang dilapisi dengan sel epitel dan pori-pori di antara mereka yang disebut Kohn. Selama pernafasan, jaringan ikat elastis yang membentuk ruang antara alveoli paru-paru mulai berfungsi.

Sebuah alveoli terdiri dari tiga sel utama yang berbeda seperti sel alveolar skuamosa, sel-sel epitel skuamosa dan sel alveolar besar. Sel-sel epitel skuamosa juga disebut sel Tipe I dan sel-sel alveolar besar juga dikenal sebagai sel Tipe II. Struktur dinding alveolar dibuat oleh sel-sel alveolar skuamosa. Sel-sel epitel skuamosa membentuk kapiler yang mencakup sekitar 70% dari daerah tersebut.

Fungsi kapiler ini adalah untuk difusi gas. Akhirnya, sel-sel alveolar besar mensekresikan surfaktan yang membantu pada pengurangan tegangan permukaan air. Hal ini juga membantu dalam pemisahan membran dan meningkatkan pertukaran gas. Jika endotelium dari alveolus akan rusak, sel-sel alveolar besar membantu dalam memperbaiki mereka.

Alveolus juga terdiri dari sel-sel makrofag. Sel-sel ini membantu dalam menghancurkan berbagai benda asing seperti bakteri, dll dan memiliki fungsi yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh.

Fungsi Alveoli

Fungsi dasar dari alveoli adalah untuk pertukaran gas. Alveoli adalah kantung udara di mana pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) terjadi dalam paru-paru. Alveoli adalah tempat di mana pertukaran gas selama respirasi berlangsung. Alveoli dikelilingi oleh kapiler yang membawa darah. Pertukaran karbon dioksida dalam darah dari kapiler ini terjadi melalui dinding alveolus. 

Alveoli mulai berfungsi ketika kita menghirup udara melalui lubang hidung kita. Udara melewati rute yang panjang yang terdiri dari berbagai organ pada sistem pernapasan. Organ-organ ini termasuk saluran hidung, faring, laring, trakea, bronkus utama, saluran bronkial kecil, bronkiolus dan akhirnya mencapai alveolus melalui kantung udara kecil. Udara mengandung oksigen yang diserap oleh darah mengalir melalui kapiler. Oksigen ini kemudian diteruskan ke sistem peredaran darah, sehingga menyelesaikan siklus pertukaran gas.

Mobirise

Gambar 1.7 Proses pertukaran oksigen dari alveolus ke dalam darah. Dan setelah berada di darah,
oksigen dibawa ke sel-sel tubuh yang membutuhkan

Sumber : https://www.shutterstock.com/g/alila?searchterm=respiration
h. Paru-paru
Terdapat Sepasang paru-paru yang terletak di dalam rongga dada. Masing-masing paru-paru dibungkus dalam kantong berdinding ganda yang disebut pleura. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus yang lebih kecil. Setiap bronkiolus berakhir pada kantong udara berdinding tipis yang disebut alveolus (jamak alveoli) atau kantong alveolar yang berbentuk seperti seikat anggur.
Dinding alveoli sangat tipis dan ditutupi oleh kapiler darah. Disini terjadi pertukaran gas pernafasan, antara gas dari dalam darah dan gas (udara) dari kantong alveolar. Pertukaran gas tersebut terjadi secara difusi melalui dinding alveolar. Kedua paru-paru memiliki sekitar 300 juta alveoli. Luas total permukaan alveoli kedua paru-paru hamper seluas 400 sampai 800 kaki persegi yang menjadikannya sangat efisien untuk pertukaran gas. 
Mobirise

Gambar 1.8 Paru-paru

sumber: https://www.shutterstock.com/g/alila?searchterm=respiration
Setelah mempelajari organ-organ pernafasan, Buatlah tugas berikut dibuku latihan anda dengan melengkapi organ-organ pernafasan beserta fungsinya !
Mobirise

Tes Pengetahuan 

FACEBOOK COMMENTS WILL BE SHOWN ONLY WHEN YOUR SITE IS ONLINE

Alamat

Jl. Putri Pinang Masak No.40 Muara Bulian, Jambi
Kode Pos : 36613

KONTAK

Gmail: suryani.lili47@gmail.com