a. Hidung
Hidung atau nasal berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan udara ke dalam paru-paru, sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru . Nasal terdiri atas bagian eksternal dan internal. Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago, dilindungi otot - otot dan kulit , serta dilapisi oleh membran mukosa. Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang dinamakan karang hidung (konka nasalis) yang berjumlah 3 buah :
f. Anak Cabang Batang Tenggorok (Bronkiolus)
Bronkiolus adalah percabangan selanjutnya dari bronkus yang berfungsi sebagai jalan masuk udar menuju alveolus. Bronkiolus memiliki diameter sekitar 1mm atau bahkan lebih kecil.diameter bronkiolus dapat berubah untuk menyesuaikan tekanan udara yang masuk. Diameter bronkiolus yang membesar disebut bronkodilasi yang dirangsang oleh hormon epineprine dan saraf simpatik. Sementara penyempitan diameter bronkiolus disebut dengan bronkokonstriksi yang dirangsang oleh histamin dan saraf parasimpatis.
Jika bronkus tersusun dari sel epitel squamosa, jaringan pada bronkiolus terdiri dari sel epitel kuboid bersilia dan juga otot polos. Bronkiolus terbagi menjadi bagian yang lebih kecil yang disebut terminal yang diameternya kurang dari 0.5mm. pada terminal bronkiolus inilah terdapat duktus alveolus. Terminal bronkiolus adalah tempat berakhirnya perjalanan udara yang selanjutnya udara akan mengalami pertukaran dalam alveolus.
g. Alveolus
Ada sekitar 300-400.000.000 alveoli dalam paru-paru orang dewasa. Diameter rata-rata dari alveolus adalah sekitar 200 sampai 300 mikron. Alveoli mengandung kolagen dan serat elastis. yang dilapisi dengan sel epitel dan pori-pori di antara mereka yang disebut Kohn. Selama pernafasan, jaringan ikat elastis yang membentuk ruang antara alveoli paru-paru mulai berfungsi.
Sebuah alveoli terdiri dari tiga sel utama yang berbeda seperti sel alveolar skuamosa, sel-sel epitel skuamosa dan sel alveolar besar. Sel-sel epitel skuamosa juga disebut sel Tipe I dan sel-sel alveolar besar juga dikenal sebagai sel Tipe II. Struktur dinding alveolar dibuat oleh sel-sel alveolar skuamosa. Sel-sel epitel skuamosa membentuk kapiler yang mencakup sekitar 70% dari daerah tersebut.
Fungsi kapiler ini adalah untuk difusi gas. Akhirnya, sel-sel alveolar besar mensekresikan surfaktan yang membantu pada pengurangan tegangan permukaan air. Hal ini juga membantu dalam pemisahan membran dan meningkatkan pertukaran gas. Jika endotelium dari alveolus akan rusak, sel-sel alveolar besar membantu dalam memperbaiki mereka.
Alveolus juga terdiri dari sel-sel makrofag. Sel-sel ini membantu dalam menghancurkan berbagai benda asing seperti bakteri, dll dan memiliki fungsi yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh.
Fungsi Alveoli
Fungsi dasar dari alveoli adalah untuk pertukaran gas. Alveoli adalah kantung udara di mana pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) terjadi dalam paru-paru. Alveoli adalah tempat di mana pertukaran gas selama respirasi berlangsung. Alveoli dikelilingi oleh kapiler yang membawa darah. Pertukaran karbon dioksida dalam darah dari kapiler ini terjadi melalui dinding alveolus.
Alveoli mulai berfungsi ketika kita menghirup udara melalui lubang hidung kita. Udara melewati rute yang panjang yang terdiri dari berbagai organ pada sistem pernapasan. Organ-organ ini termasuk saluran hidung, faring, laring, trakea, bronkus utama, saluran bronkial kecil, bronkiolus dan akhirnya mencapai alveolus melalui kantung udara kecil. Udara mengandung oksigen yang diserap oleh darah mengalir melalui kapiler. Oksigen ini kemudian diteruskan ke sistem peredaran darah, sehingga menyelesaikan siklus pertukaran gas.
Mengapa orang yang tinggal di pegunungan biasanya memiliki sepasang paru paru yang berukuran besar dibandingkan orang yang tinggal di dataran rendah?
Mengapa paru kanan memiliki 3 lobus sedangkan paru kiri hanya 2 lobus ?
FACEBOOK COMMENTS WILL BE SHOWN ONLY WHEN YOUR SITE IS ONLINE